RSS

KISAH AHABUL UKHDUD



Ada kisah seorang pemuda yang dulunya dididik untuk menjadi tukang sihir kerajaan. Tetapi kemudian pemuda ini menjadi hambba Allah yang beriman. Allah Swt memberikan kemudahan kepadanya.  Suatu ketika pembantu raja yang buta berangkat menemui pemuda ini dan memohon kepadanya agar menyembuhkan kebutaannya. Pemuda ini mau mendoakannya agar Allah Swt menyembuhkannnya dengan syarat dia beriman kepada-Nya. Tawaran itu diterimanya dan Allah pun  menyembuhkannya. Raja kaget dengan kejadian ini dan keimanan pemuda ini.
Raja memerintahkan agar menangkap pemuda ini dan menghukumnya. Mula-mula pemuda ini dihukum dengan cara dijatuhkan dari atas gunung. Raja berpesan, “Jika sesampainya disana dia mau keluar dari agamanya, maka ia jangan diapa-apakan, tetapi kalau ia teguh dalam agamanya, maka lemparkan saja ke jurang.” Allah Swt menyelamatkan pemuda itu dan membinasakan pengawal raja. Raja bertanya, “Mana pengawalku?” Dia menjawab, “Allah menyelamatkanku dari kejahatan mereka.” Lalu raja memerintahkan pengawal yang lain agar menceburkannya ke laut. Lantas dibawalah pemuda ini ketengah laut dengan menggunakan kapal. Tetapi Allah Swt kembali menyelamatkannya. Pemuda tersebut datang mengadap raja dan berkata, “Engkau tidak bisa membunuhku sebelum mematuhi perintahku.” Raja bertanya “Apa perintahmu?” Pemuda itu menjawab “Kumpulkan seluruh rakyat di lapangan, lalu gantunglah aku pada sebatang pohon. Panahlah aku seraya mengucapkan ‘Bismillahi rabbi ghulam’ (dengan nama Allah, Tuhan pemuda ini) Jika engkau melakukan apa yang kuperintahkan ini, maka engkau bisa membunuhku.”
Setelah itu, ternyata benar pemuda tersebut meninggal. Tapi kemudian rakyatnya berkata, “Kami beriman kepada Tuhan pemuda ini”. Raja pun  marah, ia membuat parit di sepanjang jalan dengan nyala api serta melemparkan siapa saja yang beriman.
Ada seorang ibu yang mengendong bayinya. Ia termasuk yang beriman kepada Tuhan pemuda tersebut. Ibu ini tidak tega melihat bayinya ikut terbakar bersamanya. Keraguan merasuki jiwanya. Dalam keadaan yang demikian ini, tiba-tiba bayi yang masih kecil berbicara, “Wahai ibu, tabahkanlah hatimu, karena ibu berada dalam kebenaran.” (Imam Muslim, Sahih Muslim, Hadis No. 3005, 1998 : 1600)

0 komentar:

Posting Komentar